Monday, April 22, 2013

Husnuzan kepada Allah

Ahhhh tanpa terasa, hampir setahun sudah gak nulis lagi. Dan tanpa dinyana kembali begitu banyak peristiwa terangkai. Jadi kali ini cuma mau share apa-apa yang lagi terjadi akhir-akhir ini, semoga menjadi catatan untuk diri sendiri.

Untuk sebuah nama, terima kasih walaupun singkat hadirmu memberi warna dan arti dalam hidupku. Engkau dengan segala kebaikan, kelembutan dan kesabaranmu, mampu membuat hatiku tertawan, tapi bukankah manusia hanya bisa berencana, tetap Allah yang Maha Menentukan untuk semuanya. Kita hanya bisa berusaha dan berdo'a.


Aku yakin semua masalah dan ujian yang menimpa ini, hanyalah bekal menuju kebaikan nanti, sungguh teramat malu kadang dalam keheningan tanpa sadar meneteskan air mata untuk semua perjalanan hidup, yahhh tapi inilah hidup dan kehidupan. BERWARNA.

Malu teramat malu dengan segala kekonyolan ini, Allah bersifat iradah dan muridan. Penentu dan menentukan. Segala yang ditentukanNya adalah yang terbaik untuk kita. Selama ini kita selalu rasa yang apa yang kita pilih merupakan pilihan yang terbaik untuk diri kita sendiri. Tapi kita lupa, Allah Maha Pengasih. Kasih sayangNya melebihi kemurkaanNya. Kalau aku tidak mendapat apa yang saya inginkan pasti ada sebabnya. Karena bukankah Allah tidak memberi apa yang kita inginkan, melainkan memberi apa yang kita butuhkan di saat yang tepat. Husnudzon pada Allah.


‎"Jika Allah mengabulkan doamu, maka Allah meneguhkan kepercayaanmu kepadaNya, jika Allah menangguhkan doamu, maka Allah menguji kesabaranmu, jika Allah tidak mengabulkan doamu, maka Allah telah merencanakan sesuatu yang lebih baik buatmu".


“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya” (QS. At-Thalaaq: 3)



Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-,
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيْئَةً نُكْتَتْ فِيْ قَلْبِهِ نُكْتَةً سَوْدَاءَ, فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيْدَ فِيْهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ
“Sesungguhnya seorang hamba jika melakukan suatu dosa, maka dosa itu menjadi titik hitam di dalam hatinya. Jika dia bertaubat dan mencabut serta berpaling (dari perbuatannya) maka mengkilaplah hatinya. Jika ia mengulanginya, maka titik hitam itupun bertambah hingga memenuhi hatinya. ” [HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya (3334), dan Ibnu Majah Sunan-nya (4244). Hadits ini di-hasan-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (1620)] Allah Yang Maha Penyayang telah memberikan solusi kepada para hamba-Nya untuk membersihkan noda-noda maksiat yang menutupi hati mereka, sehingga hati mereka menjadi suci dan tenang. Kesucian dan kedamaian hati itu akan didapatkan dengan ber-dzikir (ingat) kepada Allah -Subhanahu wa Ta’la-, baik dengan lisan, hati, dan anggota badan.
Dengan cara inilah seseorang akan merasakan manisnya iman, kebahagiaan hidup dan kedamaian yang tiada taranya. Dimana kedamaian tersebut akan menjadi istana yang megah di dalam hatinya saat suka maupun duka, senang maupun susah, resah dan gelisah; hatinya senantiasa tertambatkan hanya untuk mengingat Allah -Subhanahu wa Ta’la- dan lisannya selalu basah melantunkan lafazh-lafazh yang mulia dengan penuh rasa harap dan takut hanya kepada-Nya. Allah -Subhanahu wa Ta’la- berfirman,
“(Yaitu) orang -orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah . Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. ” ((QS. Ar-Ra’d:28 ).
Dengan senantiasa ber-dzikir (ingat) kepada Allah, maka ketentraman hati, keutamaan dan pahala yang besar telah menanti di depan mata. Inilah amalan yang banyak dilalaikan oleh kebanyakan manusia pada hari ini. Mereka telah disibukkan oleh dunia, pekerjaan dan keluarganya. Padahal amalan ini sangat ringan di lidah namun memiliki keutamaan yang luar biasa. Allah –Ta’ala- berfirman,
“Laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (mengingat) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. ” ( QS. Al-Ahzab: 35)
“Peliharalah Allah, pasti Allah memeliharamu. Peliharalah Allah, pasti kamu mendapatiNya bersamamu. Bila kamu meminta sesuatu, maka mintalah kepada Allah dan bila kamu meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan Allah. Ketahuilah, sekiranya seluruh umat berkumpul untuk memberikan suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberikannya kecuali sesuatu yang telah ditakdirkan Allah atasmu, dan sekiranya seluruh umat berkumpul untuk melakukan bencana ke atasmu, maka mereka tidak akan dapat melakukannya kecuali sesuatu yang telah ditakdirkan Allah atasmu. Pena-pena telah diangkat dan kertas pun telah kering.” (H.R Tirmidhi daripada Ibnu Abbas).

Ingin tenang dan tak kecewa? Jangan mengharap apapun dari manusia. Cukuplah dari Allah. Kita sering berharap kepada makhluk yangg tak ada apa-apa dan yang tak berdaya tanpa izin Allah. Maka hati akan resah dan banyak kecewa. Hasbunallahu wani’mal wakil – cukuplah Allah sebagai pelindung kami dan Dia adalah sebaik-baik pelindung.

Ya muqallib al-qulub, thabbit qalbi ‘ala dinik
Wahai Tuhan Yang Membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini di atas agamaMu
Ya muqallib al-qulub, thabbit ‘ala’l-haqq
Wahai Tuhan Yang Membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini di atas kebenaranMu
Ya muqallib al-qulub, thabbit qalbi ‘ala ta’atik
Wahai Tuhan Yang Membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini dgn taat padaMu

1 comment: